MACAM-MACAM RENANG
A. PERMAINAN
DI AIR (PERMAINAN POLO AIR)
1. Cara
Bermain Polo Air
a.
Permulaan permainan
1)
Pada setiap permukaan masing-masing babak, para pemain
berada pada garis gawang dengan jarak sekurang-kurangnya 1 meter dari gawang.
Di antara kedua gawang tidak boleh lebih dari 2 orang pemain. Pemain harus
menunggu tanda dari wasit yang akan diberikan apabila semua regu telah siap.
Tanda tesebut berupa satu kali tiupan peluit dan segera sesudah itu wasit harus
melepaskan atau melemparkanbola kearah lapangan permainan.
2)
Bila terjadi gol, regu yang kemasukan bola memulai
kembali permainan dan semua pemain-pemain harus mengambil tempat dimana
sajadalam daerah sendiri, dibelakang garis tengah. Seorang pemain dari regu
yang kemasukan bola harus memulai kembali permainan dengan mengambil tempat
ditengah-tengah kapangan permainan. Ketika wasit member aba-aba untuk memuai
permainan,maka ia harus melemparkan bola kepada pemain lain dari regunya yang
berada dibelakang garis tengah.
3)
Permulaaan yang salah harus diulangi kembali.
b.
Kemasukan bola (Gol)
Bola dinyatakan masuk
apabila bola sepenuhnya melewati garis gawang diantara kedua tiang gawang.
c.
Lemparan gawang
1)
Apabila seluruh bola
melewati garis gawang, kecuali diantara kedua tiang gawang, dan terakhir
bola disentuh oleh seorang pemain penyerang harus dilakukan lemparan gawang.
2)
Kesalahan dalam lemparan gawang harus diulangi.
d.
Lemparan penjuru
Lemparan penjuru terjadi
apabila terjadi hal-hal berikut :
1)
Bola melewati garis gawang, ketika bola tersebut
terakhir disentuh oleh pemain bertahan.
2)
Seorang penjagagawang pada waktu melakukan lemparan
bebas atau lemparan gawang,sebelum bola itu disentuh oleh pemain-pemain lainnya
mengambilnya kembali dan mauk kedalam gawang.
3)
Pemain melakukan suatu lemparan bebas, mengoperkan
bola itu kepada penjaga gawang sendiri dan sebelum pemain lain menyentuhnya.
e.
Kesalahan
Terdapat dua macam
kesalahan, yaitu kesalahn biasa dan kesalahan berat. Kesalahan biasa akan
mendapatkan hukuman yakni berupa lemparn bebas, sedangkan lemparan berat akan
mendapatkan lemparan hukuman (penalti).
f.
Lemparan bebas
Lemparan bebas merupakan
hukuman terhadap kesalahan-kesalahan biasa. Cara melakukan emparan bebas adalah
dari tempat terjadi ya kesalahan, seorang pemain yang mendapatkan lemparan
bebas dappat langsung melemparkan bola kepada kawan atau dengan menggiringlebih
dahulu baru mengoperkannya. Bola lemparan bebas bisa dinyatakan masuk apabila
minimal telah disentuh oleh seorang pemain kawan maupun lawan dan melewati
garis gawanng diantara kedua tiang gawang.
g. Lemparan
wasit
Lemparan wasit dilakukan apabila terjadi hal-hal
berikut :
1) Permainan
harus dihentikan bila ada pemain yang sakit, mendapat kecelakaan, serta keadaan
lainnya yang tidak diketahui sebelumnya, atau apabila ada dua pemain atau
lebih, dari regu yang berlawanan pada waktu yang bersamaan membuat kesalahan.
2) Jika
kesalahn itu terjadi, bola yang dilemparkan wasit harus sedemikian rupa
sehingga para pemain dari kedua regu itu mempunyai kesempatan yang sama untuk
mencapai bola itu setelah bola tersebut menyentuh air. Bila leparan wasit itu
bolanya jatuh ke air dan mengntungkan salah satu regu, lemparan harus diulang.
h. Bola
keluar lapangan permainan
Bola dinyatakan kelua lapangan permainan apabila bola
melewati salah satu garis sisi lapangan. Lemparan bebas akan diberikan kepada
pemain dari regu lawannya yang terdekat pada tempat dimana bola itu
meninggalkan lapangan permainan.
2. Teknik
Bermain Polo Air
Latihan teknik permainan
polo air ada dua macam yaitu, latihan teknik renang polo air dan latihan teknik
dengan bola. Latihan teknik permainan
polo air antara lain sebagai berikut :
a. Latihan
teknik renang polo air
Untuk dapat bermain polo air
terlebih dahulu harus bisa berenang dengan baik dalam waktu yang lama. Gaya
renang yang baik dalam permainan polo air adalah : gaya bebas, gaya samping,
gaya dada, gaya punggung, injak-injak di air, loncat-loncat di air.
b. Latihan
teknik dasar dengan bola
Latihan teknik dasar permainan polo air antara lain
sebagai berikut :
B. RENANG
ESTAFET
Gaya-gaya
renang yang kita kenal sekrang ini ada 4 macam gaya, yaitu gaya bebas, gaya
dada, gaya kupu-kupu dan gaya punggung. Kelangsungan gerakan renang terbagi
atas posisi badan, gerakan lengan, pengambilan napas, dan koordinasi gerakan.
Selain kelangsungan gerakan juga terdapat kelangsungan gaya0gaya renang antara
lain posisi badan, gerakan kaki, geakan lengan, pengambilan napas dan
koordinasi gerakan.
Apabila siswa telah menguasai
teknik gaya renang tersebut, akan dilanjutkan dengan renang prestasi dan renang
perlombaan. Khususnya untuk nomor gaya ganti estafet, harus dilakukan sebanyak
empat perenang setiap regunya. Urutan gaya estafet adalah (1) gaya punggung,
(2) gaya dada, (3) gaya kupu-kupu,dan (4) gaya bebas. Start dilakukan dari
bawah (start renang gaya punggung). Perenang pertama harus start dari dalam
kolam. Regu yang terlebih dulu memasuki garis finis tanpa melakukan kesalahan
dinyatakan sebagai pemenang.
Nomor-nomor
perlombaan renang ntara lain sebagai berikut :
No.
|
Gaya
|
Jarak
|
|
Pria
|
Wanita
|
||
1.
|
Gaya bebas
|
100
meter
|
100
meter
|
200
meter
|
200
meter
|
||
400
meter
|
400
meter
|
||
1.500
meter
|
800
meter
|
||
2.
|
Gaya dada
|
100
meter
|
100
meter
|
200
meter
|
200
meter
|
||
3.
|
Gaya kupu-kupu
|
100
meter
|
100
meter
|
200
meter
|
200
meter
|
||
4.
|
Gaya punggung
|
100
meter
|
100
meter
|
200
meter
|
200
meter
|
||
5.
|
Gaya ganti perorangan
|
200
meter
|
200
meter
|
400
meter
|
400
meter
|
||
6.
|
Gaya ganti estafet
|
4 x 100
meter
|
4 x 400
meter
|
4 x 200
meter
|
|
7. gaya ganti perorangan
a. Gaya
kupu-kupu
b. Gaya
punggung
c. Gaya
dada
d. Gaya
bebas
C. RENANG
PENYELAMATAN
1. Hakikat
penyelamatan di air
Setiap orang akan merasakan
kesenangan serta sikap rileks di air jika memahami serta menguasai dengan baik
teknik atau cara berenang. Apabila mulut dan hidung tertutup air dan melebihi
takaran dan kemudian memungkinkan tidak mampu bernapas, maka kematian akan
terjadi. Hanya dengan mempelajari cara berenang yang baik serta mengetahui
kapan dan dimana berenang, kemudian mengetahui serta memahami bahaya-bahaya
yang mungkin terjadi di sekitar air, maka akan terhindar dari bahaya tenggelam
bahkan akan menikmati kesenangan di sekitar air.
2. Cara
praktis penyelamatan di air
Cara yang praktis untuk menghindarkan penyebab
kematian adalah mempunyai kemampuan berenang yang baik , dan keterampilan itu
dilengkapi dengan kemampuan menjadi penyelamat. Baik untuk pribadi maupun untuk
orang lain, apabia diperlukan suatu ketika. Yang perlu diperhatikan untuk
menjaga keselamatan diri di air antara lain sebagai berikut :
a. Mempelajari
kemampuan berenang dengan baik, paling tidak mampu untuk menyelamatkan diri
sendiri jika erjadi bahaya saat di air.
b. Jangan
berenang sendiri, hendaklah berenang besama dengan orang lain yang memag mampu
ataupun mempunyai keahlian memberikan pertolongan jika diperlukan.
c. Berenang
di tempat yang memang sudah diperbolehkan menurut peraturan yang ada.
d. Berusaha
sebaik-baiknya mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku di kolam renang atau
pantai.
e. Berusaha
mempelajari cara-cara praktis memberikan pertolongan atau penyelamatan diri,
bila terjadi kecelakaan.
f. Memahami
cara memberikan pertolongan pernapasan buatan (resusitasi).
g. Mengetahui
kemampuan diri dan jangan sekali-sekali mencoba di luar batas kemampuan.
h. Selalu
menghindar atau berada diluar air, apabila beberapa saat setelah makan, arus
deras ataupun halilintar.
i.
Selalu menjaga jarak dengan menara ataupun tempat
papan loncat indah saat berenang, agar dapat terhindar dari kecelakaan.
j.
Jangan terlalu lama berjmur dibawah terik sinar
matahari.
k. Mematuhi
intruksi dari guru yang memang ahli, sebelu turut serta dalam kegiatan olah
raga air dilakukan.
l.
Berusaha meminta pertolongan, jika memang sangat
membutuhkan pertolongan.
3. Usaha-usaha Keamanan di Kolam Renang Pribadi
Usaha-usaha keamanan dikolam renang pribadi antara
lain :
a. Tidak
memberikan ijin kepada seseorang untuk berenang sendiri dan terus-menerus.
b. Kolam
renang pribadi akan lebih cocok diberi pagar dengan pintu terkunci.
c. Selalu
menyediakan perlengkapan penolong yang sudah siap digunakan dan sudah berada
disekitar kolam renang.
d. Berusaha
memaksakan kepada setiap orang untuk tetap mematuhi peraturan setiap waktu.
e. Harus
terlihat dengan jalan antara daerah air yang dangkal dengan daerah-daerah air
yang memang dalam.
f. Jangan
mengijinkan setiap orang berlari-lari atau saling dorong di pinggir kolam.
g. Hendaknya
kolam renang dipelihara kebersihan airnya.
4. Usaha-usaha
keselamatan di danau
Usaha-usaha keselamatan di danau antara lain :
a. Jangan
berenang sendiri.
b. Hendaknya
diberi tanda, terutama bagi daerah-daerah yang bisa digunakan untuk berenang
dengan meberi tali pembatas. Jauhkan benda-benda di bawah air yang memang membahayakan
seperti pecahan botol, runtuhan puing atau lainnya.
c. Hindarkan
berenang didaerah yang landai dan curam.
d. Untuk
keselamatan, hendaknya disediakan tiang-tiang pada daerah yang memang
berbahaya.
e. Apabila
tempat itu akan dijadikan sebagai tempat untuk berenang, selalu diadakan
pemeriksaan air oleh instansi yang berwenang.
f. Hendaknya
dibuat pagar untuk pintu terkunci disekitar tempat tersebut, untuk
menghindarakan dari hal-hal yang tidak diinginkan.
g. Selalu
menyediakan peralatan pertolongan yang sudah siap pakai.
h. Memakasakan
kepada setiap orang untuk tetap mematuhi peraturan-peraturan yang telah ada dan
sedikitnya satu orang diantara mereka telah memahami dan mampu menggunakan alat
respirasi pernapasan buatan, cara memberikan pertolongan dan sanggup memberikan
pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan.
5. Usaha-usaha
keselamatan di pantai
Usaha-usaha
keselamatan di pantai antara lain :
a. Hanya
boleh berenang di daerah yang ada pengawasan dan tidak berenang sendiri.
b. Hubungi
regu penolong untuk menanyakandan memperhatikan kondisi sekitarnya sebelum
berenang.
c. Laporkan
kepada regu penyelamat,jika kondisi pantai tersebut jika kondisi pantai kurang
memungkinkan untuk digunakan berenang.
d. Hindarkan
menyelam ke daerah-daerah yang memang tidak diketahui kdalamannya. Begitu pula
halnya dengan meloncat di daerah yang terlalu dangkal atau di atas gelombng
laut yang memecah.
e. Apabila
menemukan arus deras di saat berenang, hendaknya memotong secara diagonal
hingga terbebas.
f. Jangan
berenang diluar kemampuan, terlebih lagi bila berenang jarak jauh tanpa
memikirkan keselamatan diri.
g. Berikan
petunjuk-petunjuk kepada anak-anak,meskipun regu penolong telah siap siaga.
h. Berusaha
menghindarkan tumbuh-tumbuhan laut dan binatang laut yang memang berbahaya.
i.
Menghoormati serta mematuhi keputusan dan peraturan
dari regu penolong.
6. Peralatan
Penolong
Untuk usaha penyelamatan di air diperlukan terdapat
berbagai perlengkapan pertolongan yang diperlukan oleh setiap orang yang
melakukan aktivitas ini. Perlengkapan –perlengkapan tersebut antara lain
sebagai berikut :
a. Tali
lintasan.
b. Ring
pelampung (ring buoy).
c. Penjangkau
(sherpherd’s crock).
d. Tali
penolong (heaving line).
e. Pos
penyelamat (safety post).
f. Tempat/tangga
duduk penolong.
g. Papan
penolong (backboards).
h. Ban
pengaman (rescue tube).
i.
Bed pengangkut (folding canvas stretchers).
j.
Motorboat (poerboat/lifeboat).
k. Peluit.
l.
Masker selam (face masks).
m. Pipa
udara (snorkets).
n. Kaki
katak atau sirip ikan (fins swim).
7. Cara
Memberikan Pertolongan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar