Selasa, 13 September 2016

MACAM-MACAM RENANG

MACAM-MACAM RENANG

A.     PERMAINAN DI AIR (PERMAINAN POLO AIR)
1.      Cara Bermain Polo Air
a.       Permulaan permainan
1)      Pada setiap permukaan masing-masing babak, para pemain berada pada garis gawang dengan jarak sekurang-kurangnya 1 meter dari gawang. Di antara kedua gawang tidak boleh lebih dari 2 orang pemain. Pemain harus menunggu tanda dari wasit yang akan diberikan apabila semua regu telah siap. Tanda tesebut berupa satu kali tiupan peluit dan segera sesudah itu wasit harus melepaskan atau melemparkanbola kearah lapangan permainan.
2)      Bila terjadi gol, regu yang kemasukan bola memulai kembali permainan dan semua pemain-pemain harus mengambil tempat dimana sajadalam daerah sendiri, dibelakang garis tengah. Seorang pemain dari regu yang kemasukan bola harus memulai kembali permainan dengan mengambil tempat ditengah-tengah kapangan permainan. Ketika wasit member aba-aba untuk memuai permainan,maka ia harus melemparkan bola kepada pemain lain dari regunya yang berada dibelakang garis tengah.
3)      Permulaaan yang salah harus diulangi kembali.
b.      Kemasukan bola (Gol)
                        Bola dinyatakan masuk apabila bola sepenuhnya melewati garis gawang diantara kedua tiang gawang.  
c.       Lemparan gawang
1)      Apabila seluruh bola  melewati garis gawang, kecuali diantara kedua tiang gawang, dan terakhir bola disentuh oleh seorang pemain penyerang harus dilakukan lemparan gawang.
2)      Kesalahan dalam lemparan gawang harus diulangi.
d.      Lemparan penjuru
Lemparan penjuru terjadi apabila terjadi hal-hal berikut :
1)      Bola melewati garis gawang, ketika bola tersebut terakhir disentuh oleh pemain bertahan.
2)      Seorang penjagagawang pada waktu melakukan lemparan bebas atau lemparan gawang,sebelum bola itu disentuh oleh pemain-pemain lainnya mengambilnya kembali dan mauk kedalam gawang.
3)      Pemain melakukan suatu lemparan bebas, mengoperkan bola itu kepada penjaga gawang sendiri dan sebelum pemain lain menyentuhnya.
e.       Kesalahan
                        Terdapat dua macam kesalahan, yaitu kesalahn biasa dan kesalahan berat. Kesalahan biasa akan mendapatkan hukuman yakni berupa lemparn bebas, sedangkan lemparan berat akan mendapatkan lemparan hukuman (penalti).
f.       Lemparan bebas
Lemparan bebas merupakan hukuman terhadap kesalahan-kesalahan biasa. Cara melakukan emparan bebas adalah dari tempat terjadi ya kesalahan, seorang pemain yang mendapatkan lemparan bebas dappat langsung melemparkan bola kepada kawan atau dengan menggiringlebih dahulu baru mengoperkannya. Bola lemparan bebas bisa dinyatakan masuk apabila minimal telah disentuh oleh seorang pemain kawan maupun lawan dan melewati garis gawanng diantara kedua tiang gawang.
g.       Lemparan wasit
Lemparan wasit dilakukan apabila terjadi hal-hal berikut :
1)      Permainan harus dihentikan bila ada pemain yang sakit, mendapat kecelakaan, serta keadaan lainnya yang tidak diketahui sebelumnya, atau apabila ada dua pemain atau lebih, dari regu yang berlawanan pada waktu yang bersamaan membuat kesalahan.
2)      Jika kesalahn itu terjadi, bola yang dilemparkan wasit harus sedemikian rupa sehingga para pemain dari kedua regu itu mempunyai kesempatan yang sama untuk mencapai bola itu setelah bola tersebut menyentuh air. Bila leparan wasit itu bolanya jatuh ke air dan mengntungkan salah satu regu, lemparan harus diulang.
h.      Bola keluar lapangan permainan
Bola dinyatakan kelua lapangan permainan apabila bola melewati salah satu garis sisi lapangan. Lemparan bebas akan diberikan kepada pemain dari regu lawannya yang terdekat pada tempat dimana bola itu meninggalkan lapangan permainan.
2.      Teknik Bermain Polo Air
Latihan teknik permainan polo air ada dua macam yaitu, latihan teknik renang polo air dan latihan teknik dengan bola. Latihan teknik permainan  polo air antara lain sebagai berikut :
a.       Latihan teknik renang polo air
Untuk dapat bermain polo air terlebih dahulu harus bisa berenang dengan baik dalam waktu yang lama. Gaya renang yang baik dalam permainan polo air adalah : gaya bebas, gaya samping, gaya dada, gaya punggung, injak-injak di air, loncat-loncat di air.
b.      Latihan teknik dasar dengan bola
Latihan teknik dasar permainan polo air antara lain sebagai berikut :
B.     RENANG ESTAFET
Gaya-gaya renang yang kita kenal sekrang ini ada 4 macam gaya, yaitu gaya bebas, gaya dada, gaya kupu-kupu dan gaya punggung. Kelangsungan gerakan renang terbagi atas posisi badan, gerakan lengan, pengambilan napas, dan koordinasi gerakan. Selain kelangsungan gerakan juga terdapat kelangsungan gaya0gaya renang antara lain posisi badan, gerakan kaki, geakan lengan, pengambilan napas dan koordinasi gerakan.
Apabila siswa telah menguasai teknik gaya renang tersebut, akan dilanjutkan dengan renang prestasi dan renang perlombaan. Khususnya untuk nomor gaya ganti estafet, harus dilakukan sebanyak empat perenang setiap regunya. Urutan gaya estafet adalah (1) gaya punggung, (2) gaya dada, (3) gaya kupu-kupu,dan (4) gaya bebas. Start dilakukan dari bawah (start renang gaya punggung). Perenang pertama harus start dari dalam kolam. Regu yang terlebih dulu memasuki garis finis tanpa melakukan kesalahan dinyatakan sebagai pemenang.


Nomor-nomor perlombaan renang ntara lain sebagai berikut :
No.
Gaya
Jarak
Pria
Wanita
1.
Gaya bebas


100 meter
100 meter
200 meter
200 meter
400 meter
400 meter
1.500 meter
800 meter
2.
Gaya dada
100 meter
100 meter
200 meter
200 meter
3.
Gaya kupu-kupu
100 meter
100 meter
200 meter
200 meter
4.
Gaya punggung
100 meter
100 meter
200 meter
200 meter
5.
Gaya ganti perorangan
200 meter
200 meter
400 meter
400 meter
6.
Gaya ganti estafet
4 x 100 meter
4 x 400 meter
4 x 200 meter





                                   





                7. gaya ganti perorangan
a.       Gaya kupu-kupu
b.      Gaya punggung
c.       Gaya dada
d.      Gaya bebas
C.     RENANG PENYELAMATAN
1.      Hakikat penyelamatan di air
Setiap orang akan merasakan kesenangan serta sikap rileks di air jika memahami serta menguasai dengan baik teknik atau cara berenang. Apabila mulut dan hidung tertutup air dan melebihi takaran dan kemudian memungkinkan tidak mampu bernapas, maka kematian akan terjadi. Hanya dengan mempelajari cara berenang yang baik serta mengetahui kapan dan dimana berenang, kemudian mengetahui serta memahami bahaya-bahaya yang mungkin terjadi di sekitar air, maka akan terhindar dari bahaya tenggelam bahkan akan menikmati kesenangan di sekitar air.
2.      Cara praktis penyelamatan di air
Cara yang praktis untuk menghindarkan penyebab kematian adalah mempunyai kemampuan berenang yang baik , dan keterampilan itu dilengkapi dengan kemampuan menjadi penyelamat. Baik untuk pribadi maupun untuk orang lain, apabia diperlukan suatu ketika. Yang perlu diperhatikan untuk menjaga keselamatan diri di air antara lain sebagai berikut :
a.       Mempelajari kemampuan berenang dengan baik, paling tidak mampu untuk menyelamatkan diri sendiri jika erjadi bahaya saat di air.
b.      Jangan berenang sendiri, hendaklah berenang besama dengan orang lain yang memag mampu ataupun mempunyai keahlian memberikan pertolongan jika diperlukan.
c.       Berenang di tempat yang memang sudah diperbolehkan menurut peraturan yang ada.
d.      Berusaha sebaik-baiknya mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku di kolam renang atau pantai.
e.       Berusaha mempelajari cara-cara praktis memberikan pertolongan atau penyelamatan diri, bila terjadi kecelakaan.
f.       Memahami cara memberikan pertolongan pernapasan buatan (resusitasi).
g.       Mengetahui kemampuan diri dan jangan sekali-sekali mencoba di luar batas kemampuan.
h.      Selalu menghindar atau berada diluar air, apabila beberapa saat setelah makan, arus deras ataupun halilintar.
i.        Selalu menjaga jarak dengan menara ataupun tempat papan loncat indah saat berenang, agar dapat terhindar dari kecelakaan.
j.        Jangan terlalu lama berjmur dibawah terik sinar matahari.
k.      Mematuhi intruksi dari guru yang memang ahli, sebelu turut serta dalam kegiatan olah raga air dilakukan.
l.        Berusaha meminta pertolongan, jika memang sangat membutuhkan pertolongan.
3.        Usaha-usaha Keamanan di Kolam Renang Pribadi
Usaha-usaha keamanan dikolam renang pribadi antara lain :
a.       Tidak memberikan ijin kepada seseorang untuk berenang sendiri dan terus-menerus.
b.      Kolam renang pribadi akan lebih cocok diberi pagar dengan pintu terkunci.
c.       Selalu menyediakan perlengkapan penolong yang sudah siap digunakan dan sudah berada disekitar kolam renang.
d.      Berusaha memaksakan kepada setiap orang untuk tetap mematuhi peraturan setiap waktu.
e.       Harus terlihat dengan jalan antara daerah air yang dangkal dengan daerah-daerah air yang memang dalam.
f.       Jangan mengijinkan setiap orang berlari-lari atau saling dorong di pinggir kolam.
g.       Hendaknya kolam renang dipelihara kebersihan airnya.
4.      Usaha-usaha keselamatan di danau
Usaha-usaha keselamatan di danau antara lain :
a.       Jangan berenang sendiri.
b.      Hendaknya diberi tanda, terutama bagi daerah-daerah yang bisa digunakan untuk berenang dengan meberi tali pembatas. Jauhkan benda-benda di bawah air yang memang membahayakan seperti pecahan botol, runtuhan puing atau lainnya.
c.       Hindarkan berenang didaerah yang landai dan curam.
d.      Untuk keselamatan, hendaknya disediakan tiang-tiang pada daerah yang memang berbahaya.
e.       Apabila tempat itu akan dijadikan sebagai tempat untuk berenang, selalu diadakan pemeriksaan air oleh instansi yang berwenang.
f.       Hendaknya dibuat pagar untuk pintu terkunci disekitar tempat tersebut, untuk menghindarakan dari hal-hal yang tidak diinginkan.
g.       Selalu menyediakan peralatan pertolongan yang sudah siap pakai.
h.      Memakasakan kepada setiap orang untuk tetap mematuhi peraturan-peraturan yang telah ada dan sedikitnya satu orang diantara mereka telah memahami dan mampu menggunakan alat respirasi pernapasan buatan, cara memberikan pertolongan dan sanggup memberikan pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan.
5.      Usaha-usaha keselamatan di pantai
 Usaha-usaha keselamatan di pantai antara lain :
a.       Hanya boleh berenang di daerah yang ada pengawasan dan tidak berenang sendiri.
b.      Hubungi regu penolong untuk menanyakandan memperhatikan kondisi sekitarnya sebelum berenang.
c.       Laporkan kepada regu penyelamat,jika kondisi pantai tersebut jika kondisi pantai kurang memungkinkan untuk digunakan berenang.
d.      Hindarkan menyelam ke daerah-daerah yang memang tidak diketahui kdalamannya. Begitu pula halnya dengan meloncat di daerah yang terlalu dangkal atau di atas gelombng laut yang memecah.
e.       Apabila menemukan arus deras di saat berenang, hendaknya memotong secara diagonal hingga terbebas.
f.       Jangan berenang diluar kemampuan, terlebih lagi bila berenang jarak jauh tanpa memikirkan keselamatan diri.
g.       Berikan petunjuk-petunjuk kepada anak-anak,meskipun regu penolong telah siap siaga.
h.      Berusaha menghindarkan tumbuh-tumbuhan laut dan binatang laut yang memang berbahaya.
i.        Menghoormati serta mematuhi keputusan dan peraturan dari regu penolong.
6.      Peralatan Penolong
Untuk usaha penyelamatan di air diperlukan terdapat berbagai perlengkapan pertolongan yang diperlukan oleh setiap orang yang melakukan aktivitas ini. Perlengkapan –perlengkapan tersebut antara lain sebagai berikut :
a.       Tali lintasan.
b.      Ring pelampung (ring buoy).
c.       Penjangkau (sherpherd’s crock).
d.      Tali penolong (heaving line).
e.       Pos penyelamat (safety post).
f.       Tempat/tangga duduk penolong.
g.       Papan penolong (backboards).
h.      Ban pengaman (rescue tube).
i.        Bed pengangkut (folding canvas stretchers).
j.        Motorboat (poerboat/lifeboat).
k.      Peluit.
l.        Masker selam (face masks).
m.    Pipa udara (snorkets).
n.      Kaki katak atau sirip ikan (fins swim).

7.      Cara Memberikan Pertolongan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar